I Just Haven't Met You Yet
Suatu hari, saya terhenyak sedikit membaca twit salah seorang wanita, dokter muda sekaligus penulis novel Heart Emeregency, teh Falla Adinda yang isi twitnya kira-kira seperti ini:
"Kenapa tidak berdoa untuk minta jatuh cinta lagi dibanding berdoa meminta dia kembali?"
Iya, saya sedikit terhenyak. Kenapa? Karena saya baru menyadari, sudah sejak lama saya selalu menyelipkan namanya disetiap perbincangan dengan Tuhan; berharap dia baik-baik saja, berharap dia bahagia. Namanya tak pernah absen dalam benak saya.
Apakah saya memintanya kembali? Tidak. Apakah saya masih mengharapkannya? Tidak.
***
Perkara jatuh cinta memang sulit dijelaskan, apalagi patah hati. Ada petuah yang menurut saya nyeleneh dari sahabat saya, kira-kira isinya seperti ini:
"Obat patah hati? Ya jatuh cinta lagi."
Jatuh cinta lagi. Katanya begitu. Sudah nyambung dengan korelasi kalimat dari twit teh Falla dengan petuah asal sahabat saya? Nyambung.
Saya tidak pernah berucap pada-Nya untuk meminta saya ingin jatuh cinta lagi. Tidak. Entah mengapa. Hati saya ini keras banget. Jangankan untuk mengatakannya, terpikir untuk jatuh cinta lagipun tak pernah.
Saya tidak pernah membayangkan diri saya jatuh cinta lagi. Mencobanya pun terasa sulit. Apakah saya tersesat dalam hati yang salah? Entahlah. Sudah terlalu lama untuk membahas perkara jatuh cinta lagi untuk saya. Susah move on? Saya tidak merasa gagal move on, namun tidak pula merasa sukses move on. Kenapa? Karena saya membiarkannya; membiarkan segalanya mengalir.
Ya, saya membiarkan segala kekecewaan, patah hati dan senyum jatuh cinta saya pergi terbawa air dan angin pun ditelan waktu. Ya, waktu. Hingga selama ini, sisa-sisanya acap kali terasa, terbukti dengan saya masih menyebut namanya dalam perbincangan saya dengan Tuhan.
Jatuh cinta untuk saya tidak mudah. Tidak semudah membalikan telapak tangan. Semua butuh proses. Namun walaupun sudah memasuki tahap proses, tak jarang tidak pernah ada rasa apapun.
Tidak mudah mengganti dia yang lama dengan seseorang baru. Tidak mudah memahami seseorang yang baru. Tidak mudah tercuri.
Namun saya percaya dan masih saya yakini bahwa,
"Akan ada seseorang diwaktu yang tepat datang dan membuatmu jatuh cinta lagi. Membuatmu merasa lebih hidup dari sebelumnya. Akan ada seseorang yang menerimamu apa adanya dan tidak menganggapmu aneh meski kau bersikap aneh dan tidak menganggapmu jelek meski kau merasa sedang jelek-jeleknya. Seseorang yang menganggapmu cantik karena ia menyayangimu apa adanya dirimu."
Kamu percaya? :))
***
Tenang saja, raga untuk kau lengkapi tulang rusuknya tidak akan pernah tertukar dengan raga yang lain.
Jika kau sedang patah hati, cobalah biarkan semua yang kamu rasa pergi. Kosongkan hati. Lalu kembali berjalan seperti biasa, mungkin ada seseorang yang sedang menunggumu untuk kau jatuh cinta lagi. Karena seseorang yang tepat akan datang diwaktu yang tepat pula. :)
0 komentar