Kepada Hidup

by - Oktober 11, 2015

Hidup semakin dewasa selalu semakin menututmu untuk siap; siap dalam segala situasi dan kondisi, siap untuk susah maupun senang.

Hidup semakin dewasa selalu semakin membuatmu mengerti bahwa perjuangan yang kau kira telah separuh perjalanan, ternyata belum apa-apa.

Hidup tidak akan semakin mudah. Ia akan selalu berusaha menumbangkanmu dengan berbagai cara.


If life doesn't break you today, don't worry, they'll try again tommorow; again and again. 


Mungkin kita selalu berusaha untuk mengikuti alur hidup yang telah Dia takdirkan, namun, bisakah kita membuat alur sendiri sehingga hidup akan mengikuti ritme dan tempo alur yang kita buat?


Semakin dewasa, hidup semakin menuntut banyak hal padamu. Hidup menuntutmu membayar tagihan listrik setiap bulannya, tagihan air bersih setiap bulan, membayar tempat tinggal yang nyaman sebagai tempatmu pulang, hingga gaya hidup yang semakin hari semakin tidak murah. Setelahnya, hidup akan menuntutmu lebih berani mengambil keputusan; seperti menanggung kehidupan beban orang-orang terkasih, memiliki lebih dari apa yang dibutuhkan demi menyelaraskan kehidupan sosial yang membunuhmu perlahan, hingga keluar dari zona nyaman untuk memberikanmu kesempatan eksplor lebih jauh dari apa yang ada padamu sekarang.

Sungguh tidaklah salah.
Sungguh memang sah-sah saja.
Sungguh benar adanya.


Hidup itu seperti planet Bumi; berbentuk bulat dan selalu berputar pada porosnya. Hidup akan berputar sesuai takdir yang telah Dia gariskan pada setiap umatNya. Hidup akan berputar perlahan, sampai-sampai kau tidak merasakan proses perputarannya, kau hanya merasakan hasil dari setiap perputaran yang ia buat.

Hidup akan dengan siap dan sigap menumbangkanmu kapanpun ia mau. Hidup akan dengan senang hati untuk membuatmu merasa tidak paling tidak berarti di dunia. Dan hidup juga akan dengan tenang dan perlahan mengangkatmu setinggi-tingginya.

Tinggi? Apakah hidup akan mengangkat kita ke tempat lebih tinggi? Ke tempat yang kita impikan?

Pada hakikatnya, hidup berputar sesuai takdirnya dan pada setiap putarannya yang perlahan, Sang Maha Pencipta menyelipkan keseimbangan pada sela-sela poros takdir kehidupan. Sang Maha Penyayang pun menyelipkan sensasi yang baru pada sela-sela poros takdir tersebut. Dia merencanakan segala yang terbaik karena Dia memang sebaik-baiknya perencana.

Pada sesekali waktu, hidup juga akan menuntutmu sebuah saku berisi banyak kesabaran yang bisa kau gunakan. Kesabaran itu akan membuatmu semakin kuat semakin berani menikmati detik demi detik proses perputarannya kehidupan.

Kepada kamu yang merasa tidak pernah berguna dan selalu gagal (termasuk saya), mungkin Dia sedang mempersiapkan kejutan besar untuk langkahmu kedepannya sehingga akhirnya kau berada di puncak tertinggi dari kehidupan, seperti apa yang kau impikan selama ini.. Sang Maha Pencipta itu amatlah baik. Percayalah. Ia hanya menyelipkan waktu yang tepat untuk menunjukan kasih sayangnya padamu.

So now, live your own life and put God in your highest place in your whole life!

You May Also Like

0 komentar