Travel To Malang! (Part 3)

by - Oktober 05, 2017

Yuk baca postingan sebelumnya dulu : Travel To Malang! (Part 2)


**

Sabtu, 12 Agustus 2017

Jum'at malam (menjelang hari Sabtu) sekitar pukul 23.00 WIB saya bangun tidur. Ya, setelah tadi seharian jalan-jalan kota Malang, saya memutuskan untuk tidur beberapa jam sebelum badan ini diajak naik gunung. Namun pada kenyataannya, saya hanya mendapat waktu tidur 1 jam lebih tidak sampai 2 jam. Huhu sedih. Mata ngantuk masih disuruh bangun. Hehe.

(Source: Google)


Rencananya driver sekaligus tour guide dari pihak Tour and Travel Agency Bromo jemput saya di hotel. Oh ya, saya pakai agen ini namanya Explore Bromo Tour (instagram: Explore Bromo Tour). Untuk harga paket opentrip nya sudah saya jelaskan sebelumnya ya di Travel To Malang! (Part 1). Hehe. Driver sekaligus tour guide yang bakal menjemput saya ini namanya Mas Ipud. Dia bakal jemput saya di hotel bawa jeep biar kita bisa langsung on the way to Bromo. Alhamdulillah Mas Ipud mau jemput saya di hotel HAHA thanks ya, Mas Ipud! 

Tepat tengah malam sekitar pukul 00.15 WIB, Mas Ipud sudah stay di depan hotel dan meminta saya untuk turun. Hehe. Setelah saya selesai siap-siap saya dan doi langsung turun ke bawah. Persiapan kami buat ke Bromo sama sekali nggak ribet. Kami sudah pakai sepatu dan jaket untuk menghalau dingin. Jaket yang kami gunakan ini jaket yang mumpuni untuk pergi ke gunung ya! Selain itu di clutch saya hanya berisi dompet, masker, dan sarung tangan. Sementara doi bawa backpack yang isinya mineral water, kupluk, camera digital dan lain sebagainya. Alhamdulillah tidak ribet. :D

Saat turun dan bertemu Mas Ipud, kami langsung diminta langsung masuk jeep. Ternyata di dalam jeep sudah ada 4 orang lain yang sudah menunggu kami hehe. Jadi sepertinya Mas Ipud ini menjemput mereka terlebih dahulu di Alun-Alun Malang barulah menjemput saya. Hehe. Setelahnya kami semua langsung menuju Bromo.

Perjalanan ke Bromo memakan waktu sekitar 2 jam lebih atau hampir 3 jam dari total kami berangkat. Sepanjang perjalanan teman se-jeep kami rata-rata pada tidur. Ya karena memang saya juga masih mengantuk sih akhirnya saya juga ikut tertidur HAHA tapi saat memasuki kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru ini saya bangun. Jalanan menuju lokasi pertama yang bakal kita datangi ini namanya Pananjakan 1. Pananjakan 1 ini tempat kita bisa liat sunrise Gunung Bromo. Sepanjang jalan menuju Pananjakan, jalannya sempit dan berkelok-kelok dan tidak ada lampu penerangan di sekitarnya. Serem! Makanya sesama jeep lain yang ingin menuju Pananjakan 1 ini saling menunggu untuk bareng-bareng kesana.

Sekitar Pukul 03.30 WIB jeep kami parkir di sisi jalan berkelok untuk parkir dan Mas Ipud membiarkan kami bebas mengeksplor Pananjakan ini. Ya, kami berjalan kaki dari parkiran jeep ke lokasi untuk melihat sunrise. Begitu turun dari jeep HAHAHAHAHAHAHA dingin banget!! Saya langsung minta masker dan sarung tangan ke doi. Gilak sih ini beneran dingin banget. But masih bisa saya kontrol. Alhamdulillah saya nggak pingsan kedinginan.

Sebelum kami lanjut ke Pananjakan, Mas Ipud bilang bahwa rombongan kita harus kumpul di jeep pukul 06.00 karena kita bakal ke lokasi selanjutnya yakni Gunung Bromo itu sendiri. Setelah di-brief oleh  Mas Ipud, saya dan doi langsung jalan kaki menuju Pananjakan 1. Track nya nih ya jalan nanjak dan berliku! Setengah empat pagi di gunung nggak ada lampu, bayangin aja kita pada jalan ke lokasi gelap-gelapan bareng orang-orang yang lain. Namun Alhamdulillah saya sudah persiapan untuk bawa baterai. HAHA. Cerdas. Tapi memang sih disana ramai sekali, banyak turis mancanegara juga dengan bahasa yang aneh-aneh. Saya jadi merasa berada di planet lain.

Sesampai di Pananjakan, ternyata BUSET! Sudah ramai banget disana Tuhan! Kami nggak akan kebagian spot bagus untuk foto dan menikmati sunrise. Setelah berdesak-desakan cukup ketat akhirnya kami bisa dapet spot, nggak bagus sih sebenernya buat foto namun lumayan lah. Di depan saya ini ya berdiri turis asing laki-laki yang badannya masya Allah tinggi sekali. Dia kebagian spot oke. Huhu.

Di Pananjakan ketika matahari mulai terbit, saya samar-samar dapat melihat langsung mahakarya Tuhan berupa Gunung Bromo. Melihat matahari terbit cantik mengukir di sekitar kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Cantik sekali. Ya Tuhan saya bersyukur sekali bisa menikmati panorama ini. Bahagia? Jelas, Hari ini terasa istimewa kala jiwa saya akhirnya melunak dari segala beban kepenatan pekerjaan.

Kami tidak terlalu lama di lokasi Pananjakan, sesuai janji dan amanat Mas Ipud kami harus berkumpul di jeep pukul 06.00 agar kami mampu lebih dulu menikmati langsung menginjak Gunung Bromo.

Makin lama semakin pagi di Pananjakan ini saya merasa suhu udara di sekitar saya mendingin! Semakin mendingin. Saya hampir tidak bisa merasakan tangan dan kaki saya (meski tangan dan kaki saya ini sudah tertutup rapat oleh sarung tangan dan sepatu). Freezing! I couldn't feel my hands and my legs. Suhu dikawasan ini adalah suhu terdingin yang pernah saya rasakan selama 22 tahun hidup di planet yang bernama bumi ini.

Singkat cerita akhirnya kami turun dari lokasi Pananjakan dan kembali ke jeep. Ohya for your information, kalau kalian ikut open trip seperti ini, usahakan selalu mengingat plat nomor mobil yang kalian tumpangi. Kenapa? Pada saat berpisah di objek wisata seperti ini, setelahnya kalian harus kembali lagi ke mobil dan untuk membedakannya jika suasana objek wisata ramai, kalian bisa mencatat/mengingat plat nomor polisi dari mobil kita.

Sekitar pukul 06.30 WIB akhirnya kami menuruni parkiran mobil, mobil jeep yang antri banyak banget, BANYAK BANGET! Dan jeep kita kena macet gara-gara kelamaan di atas (gara-gara 2 penumpang lain yang se-jeep dengan kami main di Pananjakan yang ora karuan ora puguh. Seperti itu. Kesel? HAHA Iya, saya kesel. Tapi ya sudahlah.. Nggak ada gunanya saya ngedumel.

Next!
Mas Ipud bawa kami serombongan ke lautan pasir masih sekitar Gunung Bromo. Di sini kita dibebasin buat eksplor sendiri. Well, tentu saja saya dan doi memanfaatkan kesempatan buat ngambil beberapa foto dan video di lautan pasir.

Di lautan pasir sekitar Gunung Bromo
Foto diatas adalah foto yang saya ambil di lautan pasir, jeep yang membawa kami ke sini adalah jeep yang berwarna biru cerah itu dan driver alias Mas Ipud yang pakai jaket kuning itu. :D
I feel like that happy on that day we went out. Seneng banget bahagia banget bisa liburan singkat ke tempat begini, liburan singkat meski di sela-sela pekerjaan. Kami berdua bahagia banget. Serius deh. Haha. Di lautan pasir ini kami banyak tertawa kami banyak mengambil foto dan video.

I don't need to explain every single thing about happiness. Happiness is come out from the inside. There's no words I could say to explain what I was feeling in that time about how happy we were.

I want to thank God for the happiness.

He's taking some pictures.


We were happy. I was that happy honestly.

Foto kami berpose dengan jeep ini sebenernya diarahkan dan diambil oleh driver jeep, Mas Ipud dan siapa satunya saya nggak tau haha yang pasti dia driver jeep lainnya yang berteman dengan Mas Ipud. Saya bingung sih mau pose begimana hahaha di foto-foto sebelumnya pose kami ya cuma nyengir aja. Trus diarahin sama mas-mas nya ceria atau gimana gitu yaudah deh akhirnya pose saya begitu HAHA doi mah tetep stay cool stay calm. #ELAAAH Maklum kita berdua emang nggak biasa difotoin, kita biasa fotoin orang atau fotoin hal lain. Ya gitu deh repotnya  fotografer amatir kita yang nggak biasa difotoin. HAHA.

Rombongan Jeep sedang berhenti sejenak di pinggir tepi jalanan buat ambil foto spot bagus bersama Gunung Bromo

Ahh.. sudahlah tidak usah dijelaskan siapa yang paling 'kecil' diantara orang-orang foto di atas. Oke saya jelasin dulu ya, itu saya dan doi paling pinggir sebelah kanan.  Di sebelah doi ada cowok entahlah namanya siapa, yang pasti si cowok itu adalah pacarnya cewek yang disebelahnya (yang pake jaket dongker) dan cewek itu namanya Tasya. Saya sempat berkenalan dan ngobrol singkat sama Tasya ini. Dia mahasiswa semester 5 di Universitas Brawijaya (nggak tau jurusan apa). Dan dua perempuan di sebelahnya Tasya ini agak-agak ngeselin. Di tulisan sebelumnya sudah saya ceritakan mengapa saya nggak begitu respect sama mereka berdua, baca aja di tulisan sebelumnya yang nungguin mereka ora karuan ora puguh. :))) #sorry

Setelah puas bermain-main di lautan pasir, Mas Ipud mengajak kami ke Gunung Bromo. Oh oke sebenarnya Mas Ipud cuma mengantarkan kami sampai parkiran aja, dari parkiran ke Gunung Bromo nya kita dipersilahkan bebas bisa jalan kaki atau naik kuda. Kami berdua memilih jalan kaki ajah. Jarak dari parkiran ke tangga untuk naik ke puncak kawah Gunung Bromo aja berapa kilometer ya saya lupa. Pokoknya lumayan jauh deh. Alhamdulillah sebelumnya Mas Ipud sudah ngasih mineral water dan snack (berupa dua bungkus roti). Nolong banget sih snack yang dikasih Mas Ipud ini soalnya kami berdua memang laper banget. :'D

On our way to Puncak Bromo
Kebetulan memang saat itu sudah siang banget sih jadi matahari terik banget dan disana sedang banyak mengunjung ada yang naik dan yang turun. Gila sih ini debu nya nggak kuat banget walau udah pakai masker juga. Pengunjung lain kadang jalan nggak di hati-hati jadi debu pasirnya pada kemana-mana. :( debu pasir kemana-mana dan kondisi fisik kami berdua memang lagi sama-rasa agak batuk pilek jadi memang badan lagi kurang fit tapi happy banget diajak liburan ke Bromo. :(

Saya ini ya lucu banget, baru ngerasain sensasi naik gunung, gimana susahnya naik gunung, panasnya di atas gunung kayak apa, dan sensasi nginjek-nginjek pasir buat naik malah jadi turun lagi ke bawah gara-gara kaki tenggelam dalam pasir wkwk

Tau nggak HAHAHA kaki saya udah kayak mau putus kayaknya pegel banget setelah dari Puncak dan buat turun ke bawah rasanya pengen gendong aja dah naik kuda atau gimana lah tapi saya yakinin diri buat mampu turun, dan lagi-lagi pas turun kaki saya tenggelam dan turun jadi lebih mudah soalnya kayak prosotan HAHAHA enakeun! Dipikir-pikir bisa kali turun sambil guling-gulingan tapi horor juga kalo banyak orang gini terus saya malah turun dari atas guling-gulingan wkwk. Hampir menyerah buat jalan kaki ke parkiran. Tapi alhamdulillah saya berhasil dengan selamat safety walking(?) kembali ke parkiran jeep.

Seperti biasa yang paling lama nungguin turun dari Puncak adalah dua perempuan tadi. Kami berdua bersama Tasya dan pacarnya ini nunggu lumayan lama di Jeep. Setelah dua perempuan itu turun, baru lah kami rombongan menuju destinasi selanjutnya, yakni Pasir Berbisik, Padang Savana, dan Bukit Teletubbies.

(Source: Google)
Sebenarnya saya penasaran juga sama Pasir Berbisik. Kenapa disebutnya Pasir Berbisik? Padahal dimana-mana juga pasir? Wkwk menurut cerita yang saya dengar, di wilayah Pasir Berbisik ini memang auranya beda, angin kalo berhembus disini lumayan kencang bakal berasa seperti pasir sedang berbisik. Seolah-olah pasir-pasir berbisik disini sama kamu. Hweee.

Tapi pada saat itu kami memutuskan nggak ke mampir dan turun disana. Kenapa? Cuaca udah semakin siang dan matahari makin terik alhasil kita skip Pasir Berbisik dan menuju destinasi selanjutnya.

(Source: Google)
Di Padang Savana dan Bukit Teletubbies ini menjadi satu. Di sini kami turun dan Mas Ipud membebaskan kami buat eksplor sendiri. Well, sebenarnya saya sih udah kelewat capek kalo harus mengeksplor disini. Kenapa? Energinya kayaknya udah terkuras habis di Gunung Bromo nya deh. Ditambah lagi saya dan doi laper banget, roti aja nggak cukup rupanya. -_-
Bahagianya kami pas ada warung di Padang Savana ini, ada warung yang jual mie instan dan kopi-kopi serta penjual bakso malang. Akhirnya kami memutuskan untuk makan bakso malang wkwk sementara rombongan yang lain masih asik eksplor Padang Savana dan Bukit Teletubbies sana sini.

Kami udah nggak ada mood buat eksplor sana sini lagi, selain energi udah habis dan kelaparan karena hari juga sudah siang sudah hampir tengah hari. Bayangin aja deh panasnya kayak apa mendekati jam 12 siang mah dan di atas gunung.

Setelah sejam dihabiskan di Padang Savana dan Bukit Teletubbies ini akhirnya tur pun selesai. Mas Ipud kembali mengendarai jeep kembali ke kota, mengantar masing-masing kita untuk kembali. Sedih tur sudah selesai. :(

Yang saya takutkan saat ini adalah, jalanan macet, dan kami berdua nggak sempat mandi atau sekedar siap-siap dulu di hotel sebelum pulang. Let's say kami berdua takut telat check out hotel wkwk apalagi kalo telatnya lebih dari jam 3 sore, udah deh kena bayar semalam lagi. :( Untungnya kami cuma telat check out 2 jam dan itu kena charge biaya tambahan, yakni sebesar 150 ribu. :(
Pas banget sih kami berdua sampai di hotel jam 2 siang, kami masih punya waktu 1 jam untuk mandi dan beres-beres barang-barang sebelum check out jam 3 nanti wkwk



***


Jam  3 sore tepat kami berdua check out hotel dan memutuskan untuk makan nasi dulu sebelum ke stasiun (secara kami memang belum makan nasi sama sekali). Kita berencana makan di McDonald's aja yang dekat dengan hotel, biar ringkes dan cepat. Tapi ternyata pas kita keluar hotel baru tahu banget lah hotel yang kami tinggali ini dekat dengan hotel para pemain Persib (Persib hari sabtu ini ada jadwal pertandingan dengan tim Arema). HAHA doi penasaran pengen nunggu tim kesayangannya keluar hotel buat menuju stadion pertandingan. Tapi sudah hampir sejam ditunggu nggak keluar juga akhirnya kami memutuskan langsung ke McDonald's aja naik angkot AG, udah kelewat lapar. :'D

Setelah puas makan sambil ngecharge handphone di McDonald's, kami berencana beli oleh-oleh terdekat sekitar situ, berupa kripik apel dan lain-lain. Kemudian kami lanjut ke Stasiun Malang menggunakan Grab Car.

Di dalem stasiun kami panik belom beli cemilan apa-apa untuk di kereta (ini saking males beli makanan/cemilan di kereta yang harganya ehmm.... agak pricey :'D) sedangkan waktu menunjukan hampir jam 17.30 WIB yang artinya kereta kami telah tiba dan siap berangkat. Kami takut ketinggalan kereta. :( Kami pasrah nggak menemukan minimarket sekitar stasiun akhirnya pasrah beli di warung-warung dalam stasiun yang harganya juga pricey. :(

Di dalam kereta kami bertemu sekelompok pemuda (ini isinya laki semua dan berumur tidak jauh dari kami) yang mereka mengakrabkan diri sama kami dan sepasang suami istri paruh baya yang duduk di depan kami.

Sekelompok Pemuda
Jadi ceritanya sekelompok pemuda ini baru saja berlibur ke gunung dan mereka naik ke Gunung Semeru. Mereka ke Puncak Mahameru. It's kinda amazing! Mendengar cerita mereka dan melihat beberapa foto yang ada di kamera DSLR yang mereka tangkap di Semeru ini membuat saya membayangkan indahnya Semeru. Terutama Ranu Kumbolo, saya pengen banget kesana. Berkemah di sana, it sounds good and fun. One day pengen ke sana, ke Semeru, entah cuma ke Ranu Kumbolo atau masih sekitar Bromo lagi. One day saya pengen ke Malang lagi untuk melihat lebih jauh apa yang bisa saya lihat disana.



***


And we're arrived back to Cirebon on Sunday morning, 13 August 2017. Liburan kemarin berasa kurang (atau memang tak pernah cukup?). Liburan singkat disela-sela pekerjaan emang berasa terburu-buru sih, waktu singkat dan kami harus memaksimalkan waktu. Liburan kemarin menyisakan kenangan dan pengalaman yang nggak akan terlupakan. Pertama kali ke Kota Malang, pertama kali naik gunung (yaa walau nggak treking banget sih), pertama kali ngebolang di kota orang bermodalkan Google Maps, dan pertama kali naik kereta. HAHA.

There's just too many memories, there's just too many reason why I should go back to travel. Maybe it takes so many money, it takes so many time, it takes so much energy. But it's kinda addictive thing. It fills my soul with good things I could learn. It fills my soul with everything I've been through. It fills my soul with kindness heart. It teaches me how to act good with strangers you never met before. It teaches me how to respect other's privacy. It teaches me so many things, so many things that maybe I can't learn if I'm just about to stay in my room. 

Jadi, saya memutuskan untuk pergi ke dunia luar sebisa mungkin sesering mungkin untuk membuat kenangan-kenangan yang bisa saya tulis dan saya kenang di kemudian hari. Saya memutuskan untuk semampu saya pergi ke dunia luar yang belum saya ketahui untuk mengisi jiwa saya dengan pengalaman-pengalaman yang mungkin tak pernah saya dapatkan jika saya hanya berdiam diri di dalam kamar dan menghabiskan masa muda saya berkutat dengan pekerjaan yang tiada habisnya.

Saya memutuskan saya harus melangkah lebih jauh, mengisi jiwa dan hidup saya dengan hal positif, dengan kenangan, dengan pengalaman-pengalaman berharga yang mungkin hanya bisa saya dapatkan bila saya melangkah ke dunia luar.

Namun, saya pasti pulang ke rumah.

Saya pasti kembali.



***


Thank you for reading. It's nice to know you notice this journal more than I expect. I know you're reading this, and I wish I could fill your mind with good things by this journal. See you on next post, on next destination, on next journal, on next good things you could learn. :)




Best Regards,



nrlhdyn

You May Also Like

2 komentar

  1. Pengin banget ke Bromo tapi open tripnya masih mahal di kantong mahasiswa wkwk:(
    btw mba kenapa fotonya ga foto sendiri? Lebih bagus kayaknya deh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo semakin ditunda bakalan makin mahal kesananya :( wkwk kalo memungkinkan mending pake motor oke juga deh jadi jelajah lautan pasir di Bromo pake motor.
      Foto nggak sendiri gmana maksutnya? :'D aku ga biasa di fotoin, jarang selfie juga wkwk

      Hapus