Cukup Memiliki (Rindu)

by - Desember 24, 2017

Ada kamu di dalam kepala saat saya masih terjaga. Dan kamu tetap tersenyum di sana. Kemudian kembali diputarnya kenangan tentang kebersamaan hingga janji bersama. Tersenyum mengingatnya. Namun seketika menghilang saat raga kembali ke bumi dan menyadari bahwa kamu masih jauh di batas kota.

Hujan di siang hari tak seperti biasanya beberapa hari terakhir, mengingat kamu biasa menyapanya. Saya tak ingin pulang dalam hujan. Saya ingin ada kamu di sana agar saya tahu untuk apa saya pulang. Kemudian saya memutuskan berjalan dalam keramaian jalanan kota. Kaki saya mengarah tak tentu arah, yang ia tahu hanya melangkah sesering mungkin agar hujan tak tahu apa yang coba hati sembunyikan darinya. Namun sepi tak kunjung pergi, karena kakiku tak punya tujuan kemana ia akan pergi sebenarnya. Kemudian hati kembali meringis dan berharap kamu berada di sana agar kita mampu kembali bersua. Tetap saja kamu tak ada.

Bila malam menjelang, ia akan datang dan bertanya kemana perginya kamu. Dan seperti biasa saya akan menjawab, "ia ada di sebrang kota yang jaraknya berpuluh-puluh kilometer. Dan ia akan kembali bersama saya di sini. Saya percaya."

Ya, sebesar itu saya menaruh kepercayaan pada kamu. Malam hanya bisa menggoda manja dengan diputarnya kenangan-kenangan bahagia bersama kamu, dan saya percaya kita berdua akan membuat kenangan bahagia lagi secepatnya. Untuk di ingat dan dipatri dalam ingatan ini.

Jam dinding berdetik "tik..tik..tik..tik.." dan malam mengantar saya pada pelupuk mata yang makin bertambah beratnya tiap hari. Dan saya akan dengan tabah menerima kenyataan bahwa hingga malam ini saya belum mampu menghadirkannya nyata di atas ranjang untuk menemani.

Cukupkan saya pada rasa memiliki dalam doa, dan kasih sayang serta harapan, karena harapan akan selalu ada untuk diperjuangkan. Dan namamu selalu menggema di setiap doa-doa.

You May Also Like

0 komentar