It's Okay To Be Not Okay, Isn't It?

by - Desember 01, 2019

(Source: Pinterest)



i am not okay, is that okay?


banyak perasaan-perasaan yang mengganggu ketika sedang tidak baik-baik saja. sebagai orang yang terbiasa berpura-pura kuat dan baik-baik saja, tentu bukan hal yang mudah bagi saya untuk menerima perasaan yang sedang tidak baik-baik saja. loh? gimana? let me tell you something. terkadang, kita sulit untuk mengaku bahwa kita sedang tidak baik-baik saja. saya memang bukan orang yang mudah menerima dan mengakui bahwa saya sedang tidak baik-baik saja. oleh karenanya saya sering berpura-pura baik-baik saja, bersikap seperti tak ada hal yang mengganggu, baik mengganggu pikiran maupun hati. saya tekan ke dalam dasar hati saya, oh bahkan saya kubur perasaan tidak baik-baik saja itu. and at the end of the day, saya merasa palsu. saya merasa telah memalsukan keadaan dan perasaan saya yang sebenarnya hingga hal perasaan tersebut justru menggerogoti saya dari dalam dan semua kepalsuan tersebut berakhir dengan tangisan tiada henti dan sesak dalam dada di malam hari ketika hendak pergi tidur. 


and i was so stupid


saya bukan mau menulis kiat-kiat positif atau tulisan motivasi untuk menerima diri, sebab dalam penerapannya di diri sendiri, saya masih menemukan kesulitan. sulit untuk menerima diri yang sedang bersedih. sulit untuk mengelola perasaan sedih menjadi hal yang positif. sulit untuk mengelola berbagai perasaan tersebut dengan baik. all i'm trying to say is, saya tahu masih banyak di luar sana yang sulit menerima diri, yang sulit untuk berdamai dalam perang batin yang sering bergemuruh dalam dada, and that's okay to be not okay. setiap hari ketika perasaan-perasaan tersebut menangkap saya dalam kegelisahan, saya selalu coba untuk bicara pada diri sendiri. iya, bicara sendiri adalah hal yang sering saya lakukan. berbicara pada diri bahwa "it's okay to be not okay", sampai-sampai saya buat tulisan di secarik kertas dan menuliskan kalimat tersebut dan tertempel di cermin kamar sebagai reminder atau pengingat diri bahwa perasaan tak baik-baik saja pun tidak apa-apa, bahwa saya akan baik-baik saja pada akhirnya bila mau menerima perasaan sedih ini. 


lalu, bagaimana caranya untuk menerima perasaan tidak baik-baik saja?


ya, jujur saja saya pun masih belum tahu bagaimana persis caranya saya menangani perasaan tidak baik-baik saja. saya tidak tahu persis bagaimana caranya untuk mengelola perasaan-perasaan tersebut. tapi satu hal yang saya ingat ketika perasaan-perasaan tersebut mulai mengganggu adalah, pada akhirnya saya akan bisa menerima walau berat walau banyak rintangan walau sulit untuk dijalani tapi saya tahu saya bisa. saya sudah sejauh ini berjalan dalam begitu banyak ragam kesedihan, dan saya masih bertahan, masih mampu berdiri di atas kaki sendiri, masih mampu untuk terus bergerak mengikuti berputarnya bumi ini. saya pasti masih sering menangis; malam hari ketika akan tidur, ketika sedang mandi dan atau berada di kamar mandi, dan ketika sendiri. semata-mata hanya untuk meluapkan emosi yang sudah terlanjur bergejolak dalam dada. sebab tak selamanya saya bisa menolak perasaan-perasaan ini. i choose to deal with it, slowly with tears around my eyes. and that's okay. sebab, kalau bukan saya yang menerima perasaan-perasaan ini, lalu siapa?


i can't stay positive all the time. itu sebabnya saya tidak mau memaksakan diri untuk selalu merasakan hal-hal positif, kadangkala memaksakan untuk merasakan hal positif dapat menyebabkan diri menjadi sebenar-benarnya negatif. i don't wanna lie to myself. hehe.


it's okay to be not okay. 


kalau kamu mau menangis, menangislah. luapkan kesedihanmu. habiskan air mata yang ada dalam matamu hingga lelah. setelahnya, jangan lupa untuk bangkit lagi. jangan lupa untuk bersyukur lagi. air matamu menandakan bahwa kamu memiliki hati yang baik yang kebetulan sedang terluka. jangan lupa untuk menjadi kuat lagi setelahnya, sebab kita membutuhkan pikiran yang waras untuk kembali bergerak seirama dengan bumi yang berputar, kita membutuhkan pikiran yang waras untuk kembali melanjutkan hidup tak peduli seberapa berat dan berliku rintangan yang ada di depan sana. kalau kamu sudah bisa bangkit lagi, jangan lupa bersyukur pada Tuhan dan kamu boleh berbangga dengan diri sendiri. lihatlah dirimu di cermin, lihatlah matamu yang telah melihat banyak hal di dunia ini, lihatlah matamu yang telah menjadi saksi indahnya bahagia dan dukanya kesedihan. mungkin itu semua membutuhkan waktu yang tidak sebentar, dan itu tak apa. kadangkala kita harus menikmati kesedihan untuk belajar bangkit dan kuat lagi. look how strong you are. look how far you've come this far. it is amazing. you are amazing. we are amazing.











( nrlhdyn — 01/12/2019, 03:05 PM )

You May Also Like

0 komentar