Berbicara Covid-19 dan Pencegahannya

by - Maret 28, 2020

beberapa minggu terakhir bagi saya cukup overwhelmed dengan berbagai pemberitaan di TV maupun di media sosial tentang Corona Virus Disease 2019 atau covid-19. entah karena rasa keingintahuan saya yang kelewat tinggi atau karena memang kurang kerjaan, saya sangat menyimak kasus penyebaran virus ini sudah cukup lama. tepatnya setelah virus ini outbreak di Wuhan, China dan pemerintah setempat memutuskan untuk melakukan lockdown demi menekan penyebaran virus. banyak berita tersebar mengenai asal muasal virus ini yang konon bersumber di sebuah pasar hewan yang berada di Wuhan. selain itu kabar mengenai banyaknya warga negara indonesia (WNI) yang berdomisili di Wuhan yang terpaksa berdiam diri di rumah/asrama, dan kebanyakan dari mereka adalah mahasiswa. dan ternyata nggak butuh waktu lama untuk covid-19 ini menyebar ke berbagai negara.


saat ini negara kedua yang mengalami wabah covid-19 terparah selain Wuhan adalah di Italia. nggak usah disebutin jumlah kasusnya berapa, mendengar angkanya saja sudah membuat kulit merinding. tahu nggak kenapa? karena virus ini menyebarnya cepat, gila-gilaan. fasilitas kesehatan di sana dibuat kalangkabut oleh virus ini. ibaratnya, mereka (para tenaga medis dan stafnya) diminta untuk berperang melawan musuh yang nggak keliatan bentuknya kayak apa. musuh ini adalah virus yang nggak bisa kita lihat dengan mata telanjang. otomatis, kita nggak tahu apakah virus ini sudah mampir di lingkungan sekitar kita atau belum. nggak ada yang bisa menjamin. 

dan sekarang, sudah hampir 1 bulan Indonesia sedang di uji dengan kasus serupa. penyebaran virus mulai bergerak sejak presiden mengumumkan ada kasus positif covid-19 di Indonesia awal bulan ini. dalam hitungan hari, kasusnya makin bertambah. bukan bertambah hanya 1 atau 2 atau 3 kasus, nambahnya gede-gedean. terhitung sampai hari ini, jumlah kasus positif di Indonesia mencapai 1000-an. peningkatan jumlah kasus kian meningkat saat beberapa hari yang lalu pemerintah memutuskan untuk melakukan tes corona massal di beberapa tempat yang dicurigai memiliki banyak kasus.


jujur aja saya agak khawatir mengingat kota yang saya tinggali saat ini memiliki kasus positif covid-19. memang ngga banyak, cuma 1 kasus kok dan alhamdulillah sudah mendapat perawatan di RS rujukan untuk kasus covid-19. tapi jumlah ODP (orang dalam pengawasan) dan PDP (pasien dalam pemantauan) cukup tersebar di beberapa wilayah di kota/kabupaten yang saya tinggali. apakah mereka tetangga saya? atau orang-orang yang saya kenal? nggak tahu. nggak cuma itu, yang saya tahu coronavirus covid-19 ini juga menyerang organ pernafasan (paru-paru) dan ini cukup bikin saya khawatir mengingat saya punya riwayat masalah dengan paru-paru. selain itu yang bikin saya khawatir adalah buruknya etika batuk/bersin/sakit orang-orang sekitar saya. kenapa begitu? banyak orang belum paham betul bagaimana etika batuk/bersin yang benar ketika di tempar umum. ketika mereka batuk/bersin sembarangan, tanpa sadar mereka sudah menyebarkan virus itu sendiri. memang sih bukan covid-19 juga, mungkin virus influenza biasa namun sama saja, 'kan?
kekhawatiran dan ke-paranoid-an saya bertambah ketika saya banyak mencari tahu dan (terlalu) mengikuti perkembangan kasus covid-19 ini. saya memang banyak mencari tahu berbagai tentang virus ini dan melihat perkembangan kasus ini di berbagai belahan dunia. namun terkadang semakin saya tahu, saya semakin overwhelmed dan ga jarang bikin stres dan ketakutan berlebih juga. batuk sedikit langsung kepikiran corona, demam sedikit langsung kepikiran corona. akhirnya sejak minggu kemarin saya sadarin kalau saya terlalu banyak menerima informasi dan ga jarang informasi yang saya dapatkan itu dari situs-situs berita online yang lihai memainkan kata dan kalimat agar jadi trigger sendiri bagi pembacanya. dan saya juga memutuskan untuk berhenti sejenak dari informasi-informasi yang berlebihan mengenai kasus ini. ada yang merasakan hal yang sama dengan saya?


mengkonsumsi berita itu penting, namun menyaring dan membatasi informasi secukupnya dan sewajarnya adalah bagian terpenting dari proses mendapatkan informasi. kita sebagai manusia juga ternyata harus cerdas untuk mengolah informasi dan harus tahu bagaimana caranya membatasi informasi supaya nggak ngalamin yang namanya overwhelmed


covid-19 yang baru muncul ini ternyata masih satu rumpun dengan penyakit SARS dan MERS. ketiga penyakit tersebut disebabkan oleh virus yang sama, yakni coronavirus yang biasanya berasal tertular dari hewan ke manusia. coronavirus ini sendiri adalah virus yang menyerang saluran pernapasan dan biasanya akan menimbulkan gejala masalah pernapasan yang mirip dengan pneunomia. yang membedakan ketiga jenis penyakit ini adalah masa inkubasi virusnya yang berbeda-beda, dan untuk kasus yang sedang kita hadapi (covid-19) memiliki masa inkubasi 14 hari. masa inkubasi sendiri adalah jangka waktu virus ketika masuk ke dalam tubuh manusia dan mulai berkembang biak di dalam tubuh. manusia dengan kekebalan tubuh yang baik, virus ini nggak akan bisa berkembang dan akan mati dengan sendirinya. namun tentu saja si manusia ini masih bisa menularkannya pada orang lain di sekitarnya. itulah kenapa kita harus mengkarantina diri sendiri di dalam rumah saat ini setidaknya selama 14 hari dan tentunya tetap menjaga daya tahan tubuh. orang yang dicurigai positif covid-19 ini memiliki gejala yang mirip dengan flu biasa, namun nggak ada salahnya kan bila kita tetap waspada? gejala-gejala yang umum adalah demam tinggi sudah berhari-hari, batuk kering atau tidak berdahak,  pilek, badan mudah lelah dan lemas, nyeri pada dada, dan sesak nafas. 


nah hal-hal apa aja sih yang bisa kita lakukan sebagai upaya pencegahan penyebaran covid-19 ini? tentunya ada beberapa hal yang bisa kita lakukan agar nggak terinfeksi sekaligus mencegah penyebaran virus.


1) Menjaga Daya Tahan Tubuh (Kekebalan/Imunitas)
menurut saya hal yang paling penting untuk memerangi penyakit adalah menjaga daya tahan tubuh atau memperkuat imunitas tubuh kita. kenapa? saya yakin dengan daya tahan tubuh yang bagus, penyakit pun males mampir. dan apalagi virus yang pada prinsipnya bisa mati sendiri ketika tidak bisa berkembang biak dalam tubuh. mengatur pola makan dan asupan gizi yang baik untuk tubuh adalah salah satu cara paling mudah untuk meningkatkan imunitas tubuh, dan jangan lupa untuk berolahraga secara teratur serta istirahat yang cukup

2) Menjaga Kebersihan Diri dan Lingkungan
menurut saya sejujurnya hal ini benar-benar masih menjadi pekerjaan rumah alias PR untuk orang-orang di berbagai negara. budaya hidup bersih dan sehat nggak jarang masih dianggap remeh oleh sebagian besar orang. padahal selain kekebalan tubuh, kunci lain dari hidup sehat adalah kebersihan diri dan lingkungan, lho. sesederhana rajin mencuci tangan menggunakan sabun selama 20 detik setiap kali habis beraktifitas yang banyak berhubungan dengan memegang benda-benda dan sebelum makan atau memegang wajah. permasalahan lain yang remeh tapi perlu di perhatikan adalah cara mencuci tangan yang baik selama 20 detik. hal ini yang perlu banyak kita edukasi ke orang-orang dan masyarakat, apalagi hal ini termasuk personal hygine, ya. penting banget.

3) Hindari Keramaian (Social Distancing/Physical Distancing)
kenapa kita perlu untuk sementara waktu menghindari keramaian dan kontak fisik? karena covid-19 ini menyebarnya sangat mudah sekali dan cepat. iya, CEPAT. ketika kita keluar rumah dan bertemu berbagai orang kemudian sempat berkontak fisik, maka virus akan menyebar semakin mudah dan semakin cepat. lalu, kita pun nggak tahu persis penyakit atau virus apaan yang nggak sengaja mereka (orang-orang yang kita temui) bawa dari rumahnya atau dari tempat lain. oleh karenanya di masa wabah covid-19 ini, disarankan dan dianjurkan untuk kita menghindari keramaian dan kontak fisik langsung dengan orang lain, dan juga menghindari kegiatan-kegiatan yang sekiranya akan ada tumpukan massa. contohnya hindari keramaian di pasar atau super market. selain itu pemerintah sudah menganjurkan untuk bekerja, belajar, dan beribadah di rumah saja demi menghindari kemungkinan terjangkitnya virus covid-19 ini. 

4) Selalu Berpikir Positif dan Bahagia
mungkin kamu bertanya-tanya kenapa sih berpikir positif dan menciptakan rasa bahagia perlu kita lakukan? kembali lagi pada poin ke-1, ya. berpikir positif dapat menjaga kita dari gangguan-gangguan psikologis yang kerap muncul di tengah-tengah pandemi ini. entah stres atau overthinking. kalau sudah stres/overthinking tanpa kita sadari daya tahan tubuh kita melemah, lho, karena otak terlalu bekerja keras untuk fokus ke permasalahan yang sebenarnya bisa kita selesaikan sendiri dengan cara melatih pola pikir agar berpikiran positif. selain itu menciptakan rasa bahagia pun terbukti dapat menambah daya tahan tubuh. bila kita bahagia, otak akan memproduksi hormon apa gitu ya saya lupa tapi yang pasti hormon itu bakal menjadi stimulus untuk menambah daya tahan tubuh. 



sudah mencari informasi tentang covid-19 dan masih menganggap sebelah mata? hehe. jangan. kita sebagai manusia nggak boleh terlalu jumawa atau sombong—pede banget keluar rumah untuk nongkrong-nongkrong. walaupun belum terdapat kasus di kota-kota kamu, lebih baik memang mulai membiasakan diri dengan menjaga kebersihan dan kesehatan serta menerapkan social distancing/physical distancing dan gerakan #dirumahaja. kenapa? kamu nggak tahu kan kamu memiliki virus itu atau nggak, kamu juga nggak tahu pasti bagaimana kondisi tubuh kamu. jadi, bijaknya ya memang #dirumahaja.


nggak banyak yang bisa kita lakukan selain menjaga diri dan keluarga masing-masing dari segala penyakit, menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh serta menerapkan perilaku sesuai himbauan pemerintah. hal yang bikin sedih dari pandemi ini selain kehilangan sejumlah nyawa adalah terpuruknya perekonomian di Indonesia. belum berlakunya lockdown saja sudah terpuruk, apalagi jika suatu saat lockdown berlaku? entah berapa kerugian yang di tanggung setiap orang selama masa pandemi ini. terutama para buruh atau pekerja harian yang bila hari itu mereka nggak bekerja ya nggak dapat uang/penghasilan dan esok hari entah makan apa.


kita sebagai manusia, sebagai warga negara indonesia, sudah sepatutnya menaati peraturan-peraturan yang ada terlebih ketika terjadinya pandemi ini. pandemi covid-19 ini pun secara nggak langsung memaksa kita untuk hidup lebih sehat dan lebih bersih. 
semoga wabah covid-19 ini lekas berlalu, kita—masyarakat—bisa lekas pulih dari berbagai kesedihan yang dialami semasa wabah. terlebih sudah kurang dari satu bulan lagi mendekati bulan Ramadhan. saya cuma berharap ketika Ramadhan tiba, wabah covid-19 ini segera menghilang dan kehidupan kembali seperti biasanya. ada amin? aamiin ya rabbal'alaamiin...













( nrlhdyn — 27/03/2020 09.30 PM )

You May Also Like

0 komentar