Menjadi Orang Di Balik Layar

by - April 12, 2020

(Source: Pinterest)


selama ini tanpa saya sadari, saya merasa nyaman berada di ‘balik layar’. bisa kalian katakan kalau saya berada di zona nyaman. mereka bilang saya perlu keluar dari zona nyaman untuk merasakan hal-hal baru yang berbeda yang mungkin saja saya suka. saya cuma tersenyum. menurut saya sih bukan keluar dari zona nyaman, tapi memperluas zona nyaman ke zona-zona lain. tapi intinya mungkin sama aja.


beberapa waktu lalu saya mencoba untuk berani memperluas zona nyaman, mencoba hal-hal baru yang belum pernah sama sekali saya coba yang menuntut saya untuk tampil di ‘depan layar’. hampir sebulan saya berusaha untuk melawan debar jantung yang semakin kencang dan mendadak burn out ketika berjalan menuju zona baru itu hampir setiap hari. dan bagaimana rasanya? i wasn't that bad, i guess. ketika sudah berada di zona baru itu, yang saya pikirin cuma bagaimana caranya supaya fit in, supaya saya bisa enjoy sama atmosfernya. dan setiap kali saya sudah merasa enjoy dengan atmosfernya dan sedikit demi sedikit memahami beberapa hal, tiba-tiba i got lost and feeling unwanted. suatu hari saya terbangun dan tak berniat untuk kembali ke sana. teringat bagaimana debar jantung dan burn out yang sangat menyiksa apabila terus dipaksakan.


pelan-pelan akhirnya saya step backwards, mundur perlahan-lahan. dan sampai dengan detik ini masih nggak berniat untuk kembali ke sana. tapi saya nggak menyesal. justru saya merasa lega, bahwa saya udah membuktikan ke diri sendiri dan cukup bangga sama diri sendiri karena berani mencoba dan melakukan yang terbaik, bilapun gagal setidaknya saya udah mencoba. 


dan pada akhirnya saya tahu dan paham sesuatu tentang diri sendiri; saya nggak merasa nyaman berada di ‘depan layar’, saya nggak bisa memaksakan sesuatu bila merasa nggak nyaman, dan saya memilih menjadi orang yang sibuk berkarya di ‘balik layar’ untuk menampilkan banyak hal baik di ‘depan layar’. ibaratnya seperti sutradara dalam film, dia nggak terlihat dalam film tapi berkat dia film itu ada sebab dia mengatur semuanya dalam film, berpikir keras untuk menciptakan hal-hal baik untuk tampil di ‘depan layar’ kelak. 


saya ingin berkarya dan berdedikasi pada hal-hal yang mampu menghangatkan hati, menjadi support system untuk setiap orang yang membutuhkan. dan sesekali menampilkan wajah diri di depan layar dengan seulas senyum bahagia. ❤️

You May Also Like

0 komentar