Thank God, I'm in Love
Mungkin benar apa yang dikatakan pepatah Jawa, "witing tresno jalaran soko kulino." atau yang artinya kurang lebih, "Cinta datang karena terbiasa."
***
Dia. Oh ya, benar, dia pernah menjadi bagian dari hidup saya, bagian terpenting. Meskipun sering kali ia tidak menganggapku penting baginya, namun saya tetap menganggapnya penting.
Semua kekurangannya, semua keburukannya, semua keanehan dalam dirinya tidaklah begitu berarti untuk saya. Saya ingin melengkapinya, saya ingin menjadi segalanya untuknya; teman, sahabat, musuh, rival berdebat, kekasih, orang yang selalu ada disampingnya saat matahari mulai naik ke permukaan, pendamping hidup yang akan untuk selamanya.
Namun semuanya berubah....
Ya, semuanya berubah. Sejak air dari kedua mata saya tidak bisa lagi turun dengan derasnya hingga membasahi bantal yang selimut yang kugunakan saat tidur, lebih tepatnya mungkin sejak semuanya berubah menjadi gelap yang kali ini benar-benar membuat remuk seluruh hati dan (bahkan) (mungkin) jantung saya. Lebih tepatnya tentang pengkhianatan yang teramat hitam pekat, membuat dunia saya menjadi gelap dan dirundung hujan deras yang setelahnya tidak pernah ada pelangi.
"Jika ia cukup berani meninggalkan dan mengkhianatimu, tinggalkanlah dirinya. Pergilah melangkah jauh, lebih jauh dari langkahnya. Biarkan hujan di hatimu menghapus jejaknya yang mungkin sudah mengakar dalam tanah hatimu. He's stupid. Just let it go."
(NH)
Mungkin sudah saatnya saya harus benar-benar mengikhlaskannya melangkah bersama yang lain. Hari-hari berat yang gelap mungkin akan menghantui, ya, saya sudah siap menghadapi dunia gelap yang sekali lagi harus terpaksa menghadapinya.
Air mataku sudah terlalu kering.
***
Saya pernah berpikir dan berucap pada diri sendiri,
"Apakah mungkin saya bisa (jatuh) cinta lagi setelah sekian waktu saya mencintai harapan kosong dan ketidakpastian perasaan?"
"Apakah saya bisa benar-benar melepasnya dan membiarkan dirinya melangkah atau bahkan berlari cepat?"
"Siapakah seseorang yang bisa membuat dunia saya kembali normal? Atau bahkan membuatnya lebih indah?"
Namun, Tuhan memang memiliki hal indah untukku dan semuanya seperti mimpi. Saya terbangun dan tersenyum sambil berharap kami akan bertemu dan saling menyapa.
"Witing Tresno Jalaran Soko Kulino."
Ya, seorang pria lain yang entah bagaimana bisa ia hadir dalam pikiranku dan diam-diam menyelinap ke hati. Pria yang melukis pelangi dan memotret indahnya 'jatuh cinta'.
Apakah mungkin saya bisa (jatuh) cinta lagi?
Ya, saya sedang (jatuh) cinta.
"Dan kau hadir merubah segalanya menjadi lebih indah
kau bawa cintaku setinggi angkasa
membuatku merasa sempurna
membuatku utuh 'tuk menjalani hidup"
(Adera)
Terima kasih telah membawa segenggam (semoga) ketulusan dan membuat duniaku menjadi normal bahkan lebih indah. Dan mungkin memang benar, Tuhan telah mengetuk pintu hatiku, membuatku berlari dari kegelapan dan bertemu seorang pria yang memotret indahnya jatuh cinta dalam duniaku dan (semoga) dunianya.
Semoga kita bertemu dalam setiap rencana yang telah kita rangkai bersama, dan menjadikan setiap pertemuan indah dan lebih indah.
"it feels like home when I'm with you."
"Bersamamu kuhabiskan waktuku senang bisa mengenal dirimu
rasanya semua begitu sempurna sayang untuk mengakhirinya
janganlah berganti, tetaplah seperti ini."
(Ipang)
"Semenjak ada dirimu dunia terasa indahnya
semenjak kau ada disini ku mampu melupakannya."
(Andhity)
"Hanya kau yang bisa merubah hatiku
tak mungkin ada lagi yang mampu membuatku seperti ini."
(Ipang)
"Kaulah jawaban semua doa."
(Ten2Five)
2 komentar
Senangnya. Selamat ya mba Nurul heuheuheu
BalasHapusTerima kasih, mas Dan. :')
Hapuskau tahu, ternyata Tuhan telah mengetuk hati saya. Dan ya, insha Allah kali ini orangnya tepat.