Travel To Malang! (Part 2)

by - Agustus 23, 2017

Yuk baca dulu postingan sebelumnya: Travel To Malang! (Part 1)


**


Jum'at, 11 Agustus 2017


Stasiun Malang 11 Agustus 2017

Hari Jum'at pagi sekitar pukul 05.30 WIB saya terbangun dari tidur dan mendapati diri saya masih berada di dalam gerbong. Sekitar pukul 07.50 WIB akhirnya kereta tiba di Stasiun Malang. Alhamdulillah sampai! Perjalanan 13 jam lebih nggak akan berasa terlalu melelahkan mengingat saya sudah tiba di Malang dan siap untuk liburan. Yey! Ini pertama kalinya saya dan doi menginjakan kaki di Malang. Hal yang pertama kami lakukan adalah pergi ke toilet di stasiun untuk sekedar cuci muka dan sikat gigi. Sayangnya toilet RAME BANGET. Karena bosan akhirnya kami memutuskan untuk keluar stasiun dan cari sarapan hihi. Sarapan apa ya?



Saya dan Doi Di sebuah Pujasera dekat Stasiun Malang. 

Foto di atas itu ceritanya kami sedang menunggu pesanan makan datang. Kami memutuskan sarapan di sebuah Pujasera di dekat Stasiun Malang. Saya lupa nama Pujasera ini apa tapi yang jelas Pujasera ini lokasinya dekat stasiun dan rindang. Enak banget deh lokasinya adem. 


Nasi Goreng Jawa ala-ala Pujasera di Malang

Nasi Goreng Jawa yang satu ini lumayan enak rasanya. Bumbunya berasa tapi kekurangannya adalah minyaknya :( minyak gorengnya banjir banget. Sedih makannya juga huhu tapi lumayan lah buat ngisi perut.

Setelah perut udah lumayan terisi, saya dan doi memutuskan untuk cari mesjid terdekat ajah buat prepare doi sholat jum'at kan. Seperti biasa saya mengandalkan Google Maps untuk mencari mesjid terdekat di area kami berada. 

Peta Kota Malang

Dengan bantuan Google Maps di smartphone saya bisa langsung nemuin mesjid terdekat di sekitar saya, yakni Mesjid Jenderal Ahmad Yani Malang. Kira-kira saya harus berjalan kaki 10 menit dari tempat Pujasera tadi untuk sampai ke mesjid. Di mesjid, saya sih cuma cuci muka aja karena pada saat itu sudah hampir jam 11.00 WIB dan hari Jum'at dan sebentar lagi mau diadakan sholat jum'at berjama'ah kan. Tapi Doi mah mandi kok. HAHA saya paksa mandi sih kan dia harus sholat jum'at. 

Selagi menunggu Doi sholat jum'at, saya memilih istirahat di Java Dancer Coffee, nggak jauh kok dari Mesjid Jenderal Ahmad Yani Malang. Hihi. Saya pesan Greentea Frappe dan doi pesan kopi, nggak tau kopi apa namanya. Oh ya check-in hotel saya itu jam 14.00 WIB kan masih lama jadi seusai doi sholat jum'at pun kami masih asik nongki-nongki di Java Dancer Coffee.

Java Dancer Coffee Malang
Enjoying Coffee

Java Dancer Coffee ini tempatnya SUPER. COZY. Seriously. Why? It's very vintage. Nuansanya sangat vintage namun vintage asli tradisional Indonesia, terkhusus nuansa vintage Jawa. Saya nggak sempat buat foto seluruh ruangan Java Dancer Coffee ini, karena saat itu pun suasana sedang ramai dan 50% pengunjung adalah turis mancanegara. Hehe banyak juga ternyata bule bule yang tertarik buat ke coffee shop vintage seperti ini.

Pukul 13.30 WIB kami memutuskan pergi dari Coffee Shop tersebut dan melanjutkan perjalanan ke hotel, namun sebelum ke hotel Si Doi meminta untuk potong rambut HAHA alhasil saya dengan bantuan (lagi-lagi) Google Maps mencari Barbershop yang recommended di kota Malang ini. 


Rute Dari Mesjid Jenderal Ahmad Yani Malang ke Coolio Barbershop di Jl. Slamet Riyadi Malang

Kami menempuh waktu sekitar 15 menit berjalan kaki ke Coolio Barbershop di Jln. Brigjen Slamet Riyadi. Kami memang tidak tahu jalanan ini, tapi kami mengandalkan Google Maps untuk pergi dan mencari-cari sesuatu disini HAHA Thanks A Lot Google Maps!

Coolio Barbershop di Jln. Brigjen Slamet Riyadi Malang
Tempatnya kecil tapi cukup nyaman, lho! Disini tersedia 2 seat untuk melayani pelanggan dan for your information nih ya disini ruangannya ber-AC, ber-wifi GRATIS dan ada colokan listrik. Ya, saya bilang sekali lagi, disini ada WIFI GRATIS DAN COLOKAN LISTRIK! Alhasil sambil menunggu Doi potong rambut, saya bisa sekalian ber-wifi ria sambil ngecharge ponsel saya yang memang kebetulan sudah low battery. Hihi. Bahagyaaaa.

Sekitar hampir pukul 15.00 WIB kami baru selesai dari Coolio Barbershop dan melanjutkan perjalanan ke hotel! Yey! Seperti biasa saya order GrabCar untuk transport ke hotel. Hotel saya sekitar 10 menit menunggunakan kendaraan dari Coolio Barbershop. Cukup dekat memang. HEHE.


(Source: Google)

Kami akan stay istirahat di Amaris Hotel Malang! Amaris Hotel Malang ini berada di Jl. Letjen Sutoyo Kota Malang. Well, kenapa kita pilih Amaris Hotel? Karena.... HARGANYA MURAH! Yes, it's very affordable untuk mendapat fasilitas kamar yang menarik dan nyaman. Hihi. Saya memang booked kamar standar, harganya tentu murah namun fasilitas di dalam kamar standar pun cukup bikin saya puas dan nyaman beristirahat disana.

Saya booked Amaris Hotel ini lewat aplikasi Pegipegi.com! Kita bisa dapet diskon hotel yang lumayan besar dengan fasilitas yang oke. Cara pembayarannya pun mudah, kita bisa bayar ke Indomaret atau pake kartu kredit. Hihi kalau saya sih pilih metode pembayaran lewat Indomaret ya. Lebih praktis tanpa takut kecolongan atau apalah.. :D Dengan total harga yang saya bayarkan (Rp. 320.000) saya bisa mendapatkan Standard Room With Twin Beds dengan fasilitas dan keadaan kamar yang oke. Nggak rugi deh.  Untuk berbagai informasi tentang Amaris Hotel Malang dan Pegipegi.com kalian bisa searching lebih lanjut ya!

Lanjut ke cerita.

Setelah sampai di hotel, saya memutuskan untuk langsung mandi. HAHA udah kemana-mana tapi baru mandi. Superb! Sekitar pukul 16.00 WIB setelah mandi dan berganti pakaian, saya dan doi memutuskan untuk jalan-jalan keliling Malang. Ada apa sih di Kota Malang? Well, karena kebetulan perut kita sama-sama lapar kita pengen makan bakso malang di Malang-nya asli! Haha. Setelah searching sana sini akhirnya ada tempat makan bakso malang yang tak jauh dari hotel, yakni Bakso President! Cuma sekitar 5 menit kami berjalan kaki dari hotel langsung sampai ke Bakso President!

Bakso President (Source: Google)
Bakso President ini lokasinya agak terpencil karena kalau dari jalan raya, kami harus masuk ke gang kecil, selain itu letaknya berada sangat dekat dengan rel kereta HAHA jadi terkadang kalau kita makan bakso disana bakal merasa getaran dari kereta saat ada kereta lewat. But that's okay, saya suka dengan sensasi unik makan bakso malang di sini. Hehe.


Dua Porsi Bakso President dan Bakso Bakar
Harganya? Menurut saya sih terbilang murah dengan rasa yang berbeda dari bakso malang lainnya, dalam artian enak ya! Hehe. Kami pesan bakso malangnya paketan gitu jadi biar jatuhnya lebih hemat hehe mangkok sebelah kiri itu Paket Campur Biasa (Rp. 16.000) dan mangkok sebelah kanan itu Paket Campur Hemat (Rp. 11.000) dengan bakso bakar ala Bakso President (Rp. 12.000). Tapi kalau kalian mau pesan baksonya per satuan juga bisa banget kok, harga per satuan bakso dengan goreng pangsitnya mulai dari Rp 3.000 ajah. Oh ya cuma sekedar mengingatkan, sambal pedasnya disini asli pedas banget. Haha jadi jangan terlalu banyak ya untuk kalian yang nggak terlalu suka pedas seperti saya.

Selfie sebelum makan bakso. Haha. 
Oh ya pas di tengah-tengah asik makan bakso tiba-tiba doi liat salah satu pemain tim sepak bola favoritnya, Persib Bandung. Yak, pemain Persib yang kami temui saat itu adalah Tony Sucipto. Here's the photo!

Tony Sucipto dan Rifaldy Azwar Prassetya are on frame!!

Setelah puas makan bakso, kami melanjutkan petualangan ala-ala ini ke sekitar pusat kota Malang. Ya sebenarnya saya nggak tau sih dimana pusat kota Malang tapi well nggak ada salahnya kami main-main ke Alun-Alun Kota Malang kan? Hihi. Karena jarak dari Bakso President ke Alun-Alun lumayan jauh akhirnya kami memutuskan buat naik angkot. Angkot yang kami naiki ini warna biru tua dengan berkodekan AG. Saya nggak paham maksud dari AG ini apa ya. Tapi akhirnya kita sampai juga tuh ke Alun-Alun Malang. Haha.

Alun-Alun Malang



Ada Mesjid Besar di Sekitar Alun-Alun Malang


Playground di Alun-Alun Malang

Alun-alun Kota Malang ini lumayan luas. Pas banget saat itu saya dan doi ke sana sore hari jadi ramai sekali. Banyak orang-orang disana sekedar untuk menikmati taman kota sore hari, atau ada arena  mini untuk bermain skate board, juga ada playground yang bisa dipakai anak-anak atau balita untuk bermain. Serius deh taman seperti ini di tengah kota bikin warganya bisa bahagia dan lebih membumi. Saya berandai-andai jika suatu hari kota Cirebon memiliki taman sebagus ini. Saya pasti super happy. :'D

Maghrib pun tiba, kami akhirnya memutuskan kembali ke hotel. Alasannya? Kami nggak tau lagi mau kemana. Hehe. Karena kami juga ingin punya waktu beristirahat sejenak untuk memulihkan kestabilan tubuh yang bakalan diajak ke Gunung Bromo tengah malam nanti. Tentu saja kami kembali menggunakan angkot AG tadi. HAHA. Serius sih ini mah sebenarnya nggak ngerti rute angkot kota Malang tapi ya kami nekat aja, kalau nyasar pun kita masih bisa order GrabCar hehe nah salah satu alasan mengapa kami nggak langsung order GrabCar adalah kami lebih ingin membumi dan membaur dengan warga Malang, pakai angkot jadi lebih tradisional. Toh sekalian kita menambah pengalaman, 'kan? Hihi.

Setelah turun dari angkot kami tentu saja pergi lagi jalan kaki mencari makan HAHA perut udah lapar lagi. Akhirnya kami bersantap malam dengan nasi goreng pinggir jalan di sekitar Jl. Letjen Sutoyo seharga Rp. 20.000 per piring. Agak-agak shock sih dapat nasi goreng pinggir jalan dengan porsi standar seharga Rp. 20.000 haha udah persis kayak nasi goreng di mall yaa... -_- Tapi rasanya lumayan enak kok, standar. HAHA

Oh ya, kenapa ya ada tukang nasi goreng pinggir jalan nasi gorengnya teh warna merah? Bukan seperti nasi merah. Bukan. Kenapa merah ya? HAHA. Komen ya di bawah kalau tahu kenapa nasinya kok merah? Hehe.






***



See You On Next Post, Travel To Malang! (Part 3)




Best Regards,


nrlhdyn.

You May Also Like

0 komentar