Jurnal #1 — Obat Habis

by - November 13, 2018

13 November 2018

satu hari menuju pemutaran film Coldplay yang kutunggu-tunggu. meski beli tiket di CGV sangat amat dadakan dengan uang pas-pasan, aku sangat tak sabar untuk menonton (walau kondisi kesehatanku tak sesehat seperti biasanya).
kerjaan di kantor tak sebanyak biasanya. alhamdulillah, tandanya ada waktu senggang untukku istirahat—tidur siang—sejenak untuk menghilangkan lelah serta kantuk.






aku hanya ingin bercerita sedikit.

hari ini badanku terkena nyeri hebat seluruh badan, dan kram di sekitar perut entah mengapa. tapi aku berhasil melaluinya. entah kenapa obat-obatan yang kukonsumsi untuk meredakan sakit yang ada dalam badanku tak juga memberi efek signifikan. padahal sudah hampir satu minggu kukonsumsi rutin. hari ini hanya ada beberapa butir obat tersisa. aku rasa aku harus benar-benar pergi ke laboratorium kesehatan untuk melakukan rontgen dan aku berharap gaji bulananku segera turun untuk biaya pengobatanku. sekedar informasi, aku tak memiliki jaminan kesehatan seperti orang kebanyakan. aku sudah tak lagi di jamin ayah di kantornya, yang berarti aku sudah bukan lagi tanggungannya dalam masalah pembayaran jaminan kesehatan. jadi aku harus mengurus segala pembiayaan kesehatanku sendiri. eh maaf, aku tak sendiri. aku selalu ditemani seorang laki-laki yang sangat loyal. :)

hingga hari ini satu minggu berlalu semenjak aku tahu bahwa ada yang tak beres dalam badanku, aku masih berusaha melakukan aktifitas sehari-hari seperti biasa. pergi ke kantor, bekerja, mengurus rumah dan cucian baju, membantu ibu di dapur. masih sama. aku hanya mulai membatasi diri agar tak terlalu lelah. jika aku sudah terlalu lelah, dadaku seketika akan terasa sakit dan hal tersebut sungguh menyiksa.

aku tak ingin terlalu memanjakan badanku. buatku, selama badan ini masih bisa berdiri masih sanggup untuk melakukan sesuatu, tentu saja akan kulakukan apapun semampuku. hal tersebut memang tak bisa dibenarkan manakala saat tubuh sudah tak lagi mampu namun kamu tetap memaksanya untuk mampu melakukan sesuatu. hasilnya? seperti inilah, hasilnya kamu akan menjadi sepertiku. ditambah aku dengan kebiasaan makan dan istirahat yang buruk di tengah kesibukkan ini, tak jarang membuatku lupa bahkan malas untuk makan apalagi berolahraga.

jadi, doakan aku tetap sehat, ya? sehat yang mahal harganya harus saya gadaikan untuk seulas senyuman di bibir ibu dan untuk melunasi hutang-hutang kami. dan harus kubayar kembali dengan berbagai pengobatan serta uang hasil keringat sendiri.


bye!






(nrlhdyn — 13/11/2018 08:21 PM)

You May Also Like

0 komentar