Bicara 'Pintu'

by - Desember 15, 2018

saya telah menutup semua pintu dan jendela yang ada kemudian semua dikunci rapat. ada satu pintu yang tersisa dan saya biarkan terbuka: tak terlalu lebar, juga tak terlalu sempit. saya jaga agar satu pintu tersebut tak membuat saya kekurangan cahaya juga oksigen untuk bernapas. satu pintu yang bisa saya kunci kapan saja, hingga tak ada lagi yang cahaya tersisa serta oksigen yang mengudara.






seberapa sering kamu kecewa dengan orang lain? saya? hahaha. sering. banyak kekecewaan yang saya telan mentah-mentah tanpa dikunyah. rasanya tak begitu nikmat, justru bila sudah terbiasa rasanya hambar. namun tetap saja, akan ada perasaan aneh yang menganggu ketika kekecewaan itu datang. kekecewaan sudah akrab dengan hidup saya selama beberapa tahun belakangan ini. banyak hal terjadi yang 'memukul' diri saya keras sekali. banyak hal juga saya pelajari darinya. tetap saja saya seorang manusia yang memiliki batasan: batasan terhadap banyak hal perihal kesanggupan menghadapi sesuatu, batasan perihal keinginan mana yang boleh dan tidak, serta batasan perihal kehidupan sehari-hari.


tentu saja saya bukan manusia super yang tak memiliki batasan. definetely, i have a limit.


beberapa kekecewaan yang datang silih berganti membuat saya menjadi sedikit takut untuk melakukan sesuatu, termasuk mempercayai seseorang. kepercayaan adalah hal yang kompleks untuk saya pribadi. sebagai seorang introvert, saya tak mudah percaya pada seseorang, terlebih bila sudah pernah merasa kehilangan kepercayaan pada orang tersebut. rasa-rasanya sulit untuk membuat rasa percaya itu kembali.


itulah mengapa saya menutup semua 'pintu' dan 'jendela' yang ada dalam diri saya. mungkin saya sudah lelah menyambut orang-orang yang datang dan pergi silih berganti, mungkin saya sudah lelah menyambut orang-orang yang salah keluar dan masuk ke dalam hidup saya.

tapi ada satu 'pintu' yang saya biarkan terbuka. satu 'pintu' yang sampai dengan saat ini membuat saya bisa bernapas dan menikmati cahaya. satu 'pintu' yang sampai dengan saat ini memang masih sering 'memukul' saya dengan kekecewaan. namun, setidaknya satu 'pintu' tersebut masih memberi cahaya. bahkan meski hanya satu cahaya kecil, itu tetaplah cahaya.








(nrlhdyn — 15/12/2018 09:46AM)

You May Also Like

0 komentar