Jurnal #9 — Notebook Coklat

by - Desember 10, 2018

10 Desember 2018


thank you for give me one of those weapon to heal the pain!






minggu kemarin, aku berkunjung ke salah satu toko serba ada yang menjual pernak-pernik aksesoris—Mini So—yang sedang ramai digandrungi anak muda bersama kekasih. di bagian perlengkapan alat tulis, ada sebuah notebook atau buku catatan yang menarik perhatianku. bentuknya unik berwarna coklat muda dan ada tali pengikat bukunya, mirip-mirip notebook di serial tv barat. refleks, mataku melirik harganya. 70 ribu sekian rupiah, kalau tidak salah. mahal sekali. haha. kupikir notebook seharga itu sangat sayang kalau hanya dipakai untuk coretan-coretan kasar. akhirnya kutinggalkan bagian perlengkapan tulis itu dengan sedih.






senang tak terkira dan tak menyangka. hari ini diberi bingkisan oleh siswa/siswi sekolah tempatku bekerja dalam rangka peringatan hari guru nasional. sebenarnya hari guru nasional sudah lewat satu minggu yang lalu, tapi mereka baru mendapat izin untuk merayakannya di minggu ini (disebabkan minggu lalu mereka sedang ujian semester). dan seperti biasa bila hari guru tiba, para siswa memberi ucapan serta hadiah-hadiah menarik untuk guru-guru tercinta di sekolah—tentunya hal tersebut telah dikoordinasikan dengan pihak OSIS dan bagian kesiswaan yang berwenang. klise, namun hari tersebut menjadi pengingat bahwa peradaban manusia cerdas berilmu dan berakhlak sebenarnya berawal dari seorang guru. hehehe.


sebenarnya hadiah hari guru tahun ini terbilang biasa. orang lain pun mungkin menganggapnya begitu. namun, buatku hadiah hari guru tahun ini terasa istimewa. sebuah notebook berwarna coklat dihiasi pita berwarna senada serta satu buah pulpen, lengkap dengan kartu ucapan—plus kutipan menarik tentang guru—selamat hari guru tahun 2018. biasa sekali, bukan?


sebenarnya hadiah yang biasa. buatku, hadiah tersebut semacam salah satu senjataku untuk sembuh dan sebuah alat untuk bernostalgia ke masa sekolah dasar di mana aku suka menulis cerita di buku tulis dan menulis puisi serta cerita sehari-hari di buku harian atau notebook khusus. hadiah tersebut semacam mengajakku kembali benar-benar menulis menggunakan tangan. tak peduli berapa lembar yang dihasilkan dan kualitas tulisannya yang seperti apa; bila ada hal yang ingin diceritakan, ya tulis saja. itu intinya.


dan hari ini aku telah menuliskan sesuatu di sana. satu lembar tulisan. aku sendiri berencana akan mengisi notebook tersebut dengan hal sehari-hari yang ada di kepalaku, bukan semacam buku diary. melainkan lebih kepada tulisan-tulisan yang ada di kepala yang siapa tahu bisa menjadi ide untuk menulis panjang lebar di blog ini, kan? hihi. intinya, di sana akan ada lebih dari sekedar diary. akan ada pembelajaran hidup yang tertulis di sana dan akan ada perasaan-perasaan yang tak tertulis di blog ini atau yang tak orang tahu.


perlu dicatat, mungkin Tuhan mengabulkan keinginanku dalam hati yang berhasrat memiliki sebuah buku catatan sederhana berbentuk unik berwarna coklat, mirip-mirip notebook yang dijual di Mini So.


hahaha.




(nrlhdyn — 10/12/2018 08:07 PM)

You May Also Like

0 komentar